Sale!

Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan

Rp105.000 & Free Shipping

Dalam bukunya yang provokatif ini, Ahmet T. Kuru mengajukan pertanyaan krusial: mengapa sebagian besar negara berpenduduk mayoritas Muslim menunjukkan ciri-ciri otoritarian dan tingkat pembangunan sosioekonomi yang rendah? Kuru menyajikan pandangan yang kontra terhadap penjelasan umum yang menyalahkan agama Islam itu sendiri, mengajak pembaca melihat lebih dalam ke sejarah dan dinamika sosioekonomi.

Free shipping on orders over $50!

  • Done Satisfaction Guaranteed
  • Done No Hassle Refunds
  • Done Secure Payments
GUARANTEED SAFE CHECKOUT
  • Visa Card
  • MasterCard
  • American Express
  • Discover Card
  • PayPal
SKU: Buk/4/Sej/Isl Category: Tag:

Description

Dalam bukunya yang provokatif ini, Ahmet T. Kuru mengajukan pertanyaan krusial: mengapa sebagian besar negara berpenduduk mayoritas Muslim menunjukkan ciri-ciri otoritarian dan tingkat pembangunan sosioekonomi yang rendah? Kuru menyajikan pandangan yang kontra terhadap penjelasan umum yang menyalahkan agama Islam itu sendiri, mengajak pembaca melihat lebih dalam ke sejarah dan dinamika sosioekonomi.

Penulis menantang pandangan yang mengaitkan agama Islam sebagai akar perbedaan ini. Ia membuktikan bahwa pada suatu masa, dunia Muslim justru lebih maju secara filsafat dan sosioekonomi dibandingkan Eropa Barat antara abad ke-9 dan ke-12 Masehi. Bahkan, kolonialisme Barat, yang sering disalahkan sebagai pemicu, bukanlah penyebab utama ketertinggalan ini, karena masalah politik dan sosioekonomi sudah ada sebelum kolonisasi.

Kuru memaparkan bahwa pada abad ke-11, aliansi antara ulama ortodoks Islam dan negara-negara militer mulai memunculkan kendala. Persekutuan ini, sebagaimana diuraikan dalam buku ini, secara perlahan menghambat kreativitas intelektual dan kemajuan ekonomi dengan merendahkan peran kelas intelektual dan borjuis di dunia Muslim.

Buku ini tidak hanya memberikan analisis historis yang mendalam, tetapi juga merentangkan jembatan ke politik kontemporer. Ahmet T. Kuru, seorang guru besar ilmu politik dan direktur Center for Islamic and Arabic Studies di San Diego University, membuka wawasan baru tentang dinamika kompleks yang membentuk realitas negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim hingga hari ini.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan”

Your email address will not be published. Required fields are marked *